Yang Populer.....

손님^^

Sabtu, 24 September 2011

Fan Fiction (Fanfic) - The Guy Next Door *Part 5*

Sarah berjalan tak tentu arah. Sekeluarnya dari gerbang sekolah, ia menaiki bus pertama yang melintas dihadapannya dan membawanya ke tempat asing yang sama sekali ia tidak ketahui. Di tempat yang seperti taman itu, Sarah menangis sendirian. Ia bingung harus melakukan apa. Wajahnya memerah karena malu sekaligus kesal namun ia tidak memperdulikannya, toh hari sudah malam dan tidak akan ada yang dapat melihat wajahnya yang sedang bersemu merah, kesal ataupun sedang menangis.
            “Youngmin Sialan!” Desis Sarah dalam hati.
            Disaat sedang melamunkan kejadian yang baru saja terjadi padanya, bahu Sarah serasa disentuh seseorang dari belakang. Dan saat Sarah menengok ke belakang, dirinya menemukan sesosok orang dengan masker hitam, kacamata dan bertopi.
            Orang itu kemudian duduk persis di sebelah bangku Sarah dan ia juga menatapi Sarah. Dengan segera Sarah menjauhi orang itu namun ternyata orang itu malah makin mendekati Sarah.
            “Siapa?” Tanya Sarah takut-takut kepada orang tersebut.
            Melihat hal itu, orang aneh itupun membuka maskernya dan sebelum masker itu terbuka sepenuhnya pun, Sarah sudah mengetahui siapa sebenarnya orang itu.
            “Ini aku... Kwangmin!” Kata orang aneh itu.
            “Kwangmin... Boyfriend? Temannya...” Sarah menghentikan perkataannya, ia ragu ia masih bisa menyebutkan nama Youngmin tanpa rasa marah.
            ”Iya temannya Youngmin, aku sama dia kan sama-sama di boyfriend jadi pasti kita sahabatan dong.” Kwangmin tertawa. ”Kamu ngapain disini Sar? Malem-malem begini lagi!” Kwangmin melihat ke sekitarnya. “Youngmin tahu kamu ada di sini?”
            Sarah tidak menjawab. Mendengar nama Youngmin disebut membuat ingatan Sarah kembali ke kejadian ‘Tengah Lapangan’ yang baru saja terjadi.
            “Loh, Kenapa? Kok diam aja?” Tanya Kwangmin.
            “Ah... Itu...”
            “Woy! Kwangmin!” Panggil seseorang dari belakang mereka.
            Cowok berbadan tinggi dan berambut pirang tersebut menghampiri Kwangmin. Dibelakangnya beberapa orang cowok yang hampi sama tingginya mengikutinya menghampiri Kwangmin.
            “Habis dari mana aja sih, kami sibuk nyari....” Cowok pirang tersebut tiba-tiba menghentikan perkataannya begitu ia melihat Sarah duduk di sebelah Kwangmin. “Wow... Siapa nih?”
            Kwangmin berdiri, “Oh iya, kenalkan, ini teman-teman sekolah aku.” Katanya kepada Sarah. “Yang pirang ini Chunji hyung, dia kapten basket kami...”
            Chunji menyengir kuda sambil menatap Sarah. “Hai!” Ucapnya singkat.
            Kwangmin meneruskan perkataannya. “Yang rambutnya agak gondrong dibelakang Chunji itu Niel hyung dan dua orang disebelahnya itu Ricky dan Changjo.
            Niel, Ricky dan Changjo langsung nyengir begitu nama mereka disebutkan oleh Kwangmin untuk diperkenalkan pada Sarah.
            Sarah ikut berdiri di samping Kwangmin. “Salah kenal, namaku Sarah.”
            Changjo langsung kaget begitu mendengar Sarah memperkenalkan diri.
            “Hah? Sarah? Jangan-jangan Sarah yang.....”
            BUKK!!
            Dengan cepat Ricky menginjak kaki Changjo dan memberi isyarat padanya untuk diam.
            “Oh ya, gimana kalau kamu pulang Sar, udah malam begini.” Usul Kwangmin.
            Sarah diam. Ia malu berkata pada Kwangmin kalau ia disini sebenarnya sedang tersesat dan tidak tahu jalan pulang. Tiba-tiba saja wajahnya bersemu merah.
            “Loh, kamu kenapa? Jangan-jangan kamu gak tahu jalan pulang ya?”
            Dengan malu-malu Sarah mengangguk.
            Kwangmin tersenyum. “Aku lagi nyelesain proposal buat basket sih sama CAP hyung, gimana kalau kamu ngumpul dulu sama kita, lalu setelah proposalnya selesai aku antar kamu ke rumah.”
            Sarah tampak ragu. Sebenarnya ia ingin cepat-cepat pulang kerumah dan tidur, namun kalau pulang sendiri ia pasti akan nyasar lagi.
            “Gak lama kok, mungkin hanya satu jam.” Tambah Kwangmin.
            Akhirnya dengan bujukan dari teman-teman Kwangmin yang lainnya, Sarah ikut ke rumah orang yang bernama CAP dan menunggu disana hingga proposal yang dibuat Kwangmin selesai.
            “Gimana Sar, asik yan disini? Rumah CAP hyung ini bisa dibilang basecamp kita, anak-anak basket.” Ricky menerangkan pada Sarah.
            “Loh, memangnya Kwangmin anak basket juga?” Tanya Sarah.
             “Iya, dia anak basket juga tapi gak begitu aktif karena jadwal BOYFRIEND yang padat.”
            Sarah mengangguk-ngangguk. Dia memang tidak begitu mengenali para anggota BOYFRIEND kecuali Youngmin yang memang sejak kecil tumbuh bersamanya.
            “Disini anak-anak BOYFRIEND juga sering ngumpul, seperti Min.....”
            BRAKK!!
            Tiba-tiba pintu yang ada di sebelah Sarah terbuka dengan kasar dan seseorang dengan wajah yang cukup dikenali Sarah muncul dari balik pintu sambil membawa sesuatu.
            “Nih pizza-nya sampai!” Ucap orang itu tak jelas kepada siapa.
            Tiba-tiba orang itu menatap Sarah dan mulai mendekatinya.
            “Loh, ini Sarah-‘nya’ Youngmin kan?” Tanya orang itu dengan keras.
            Sarah cemberut. ‘Sarah-‘nya’ Youngmin? Enak aja!’ desisnya dalam hati.
            “Kenapa cemberut? Memang benar kan? Kamu sama Youngmin kan memang seperti suami-istri...”
            BRUK!
            Sarah melempar bantal yang sejak tadi ada  di sebelahnya. “DASAR MINWOO BAWELLLL!!!”

@@@

            Youngmin membuka kamar CAP dan mendapati Sarah yang sedang tidur dibangku bersama Minwoo, Chunji, Ricky dan Changjo.
            “Ah, udah sampai?” Kwangmin menghampiri Youngmin yang masih terdiam di pintu masuk kamar CAP sambil menatapi Sarah.
            Kwangmin mengikuti pandangan Youngmin yang masih menatap Sarah.  
            “Dia ada di taman depan komplek, malam-malam, sendirian.” Ucap Kwangmin begitu mengerti tatapan khawatir Youngmin kepada Sarah.
            Youngmin masih diam dan matanya masih diam menatapi Sarah.
            “Aku gak tahu kamu dan Sarah lagi ada masalah apa bahkan aku pun gak ngerti kamu dan Sarah punya hubungan apa sekarang,” Kwangmin menatap Youngmin tajam. “Tapi yang jelas aku gak suka kamu bikin dia kayak gini!”
            Youngmin masih terdiam. Kini pandangan matanya sudah tidak tertuju kepada Sarah lagi namun pada Kwangmin.
            “Maaf.” Ucap Youngmin pelan.
            Kwangmin menatap Youngmin dengan tatapan marah. “Maaf?! Cuma itu yang bisa kamu bilang setelah kamu nelantarin cewek, malam-malam, sendirian di tempat yang dia sendiri gak tau dimana!” Kwangmin mengatur nafasnya. “Kamu punya otak gak sih? Masih untung dia aku yang temuin, kalau sampai yang temuin dia preman terus dia diapa-apain, gimana? Kamu mau tanggung jawab?! ”
            Melihat amarah Kwangmin yang makin meledak-ledak dan Youngmin yang tidak mau berbicara apa-apa, CAP dan Niel yang sejak tadi hanya diam menonton langsung menghampiri mereka berdua.
            “Weiittsss... ingat, sabar!” Kata Niel sambil memegang lengan Kwangmin.
                        “Semuanya... Maaf.” Ucap Youngmin.
            CAP yang memang sejak tadi geram dengan tingkah laku Youngmin langsung menarik kerah baju Youngmin dan mendorongnya hingga menyentuh tembok.
            “Dengar baik-baik! Jangan anggap karena aku dari tadi gak berindak apa-apa ke kamu berarti aku memihak kamu, asal tahu aja sejak tadi tanganku gemetar mau nonjok kamu!” Desis CAP pelan yang terdengar seperti bisikan bagi Youngmin.
            Begitu dipisahkan oleh Niel, CAP langsung keluar dari kamarnya dengan membanting pintu.
            Dengan lemasnya Youngmin kemudian duduk di bangku yang paling dekat dengannya. Diraihnya kaleng berisi minuman soda yang masih baru dan dibukanya dengan keras sehingga sodanya mengalir keluar. Dapat dilihatnya Kwangmin yang masih menatapnya dengan tatapan marah duduk di sebelah Sarah yang sedang tertidur.
            Niel mendekati Youngmin. Ia menarik bangku yang ia duduki agar bisa sedekat mungkin dengan Youngmin.
            “Bisa cerita ke aku apa yang sebenarnya terjadi antara kalian berdua?” Tanya Niel tiba-tiba.
            Youngmin menatap kebawah. “Aku... Benci diriku sendiri.”
          Niel menatap Youngmin dalam-dalam. “kamu benci dengan diri kamu sendiri karena kamu nyakitin Sarah?”
            “Aku... Aku...”
            “Iya kan? Kamu benci diri kamu yang selalu nyakitin Sarah?”
            Youngmin hanya menatap Niel dengan tatapan pasrah. Ia bingung harus bicara apa. Semua hal ini memang adalah kesalahannya.
            “Aku ngerti gimana perasaan kamu sekarang.” Niel meyakinkan. “Dengan lihat kamu berantakan kayak begini aja, aku tahu kalau kamu pasti merasa sangat bersalah sama dia. Tapi semua ini gak bisa kamu selesaikan dengan keegoisan kamu yang kayak sekarang.”
            Youngmin tetap bergeming.
            “Kalau memang kamu cinta sama Sarah, Tunjukkanlah!”
            Youngmin menatap Niel dengan pandangan seribu arti. Walaupun ia belum begitu jelas dengan apa yang dimaksudkan Niel, tetapi ucapan barusa memberi arti yang sangat mendalam kepada dirinya.
            Senyuman di wajah Youngmin membuat Niel sadar bahwa dirinya telah merubah temannya itu. Diraihnya sebuah kunci mobil yang berada di saku celananya dan diberikannya kepada Youngmin.
            “Pakai mobilku dan bawa Sarah pulang sekarang juga.”
            Wajah Youngmin yang merona hampir memerah karena saking senangnya. Dengan hati-hati dibangunkannya Sarah yang sedang tertidur pulas. Entah keberuntungan atau memang karena letih seharian, Sarah yang dibangunkan Youngmin masih dalam keaadaan setengah sadar dan mau mengikti Youngmin menuju mobil Niel.
            Sesampainya di mobil Niel, Sarah kembali tertidur pulas. Dengan hati-hati Youngmin menyalahkan  dan membawa mobil itu agar Sarah tidak terbangun.

to be continued...

1 komentar:

  1. The Borgata hotel room reservations & casino bonuses - Goyang
    Borgata Hotel Room reservations & casino bonuses 룰렛 만들기 · The Borgata vergemines.com has a total of 30 메리트바카라 exclusive hotel winwin토토 and casino packages and are located in Atlantic 샤오 미 먹튀 City,

    BalasHapus