Yang Populer.....

손님^^

Rabu, 17 Agustus 2011

Fan Fiction (Fanfic) - The Guy Next Door *Part 1*

Starring : Youngmin 'Boyfriend', L.Joe 'TeenTop' & all Boyfriend and TeenTop member



Youngmin datang ke kamar Sarah dan langsung geleng-geleng kepala begitu dilihatnya tetangganya itu masih tertidur di balik selimutnya sementara jam sudah menunjukkan pukul 6.00 pagi. Akhirnya dengan cepat ditarikanya selimut yang berada tubuh Sarah.
            “Sar bangun, udah jam enam tuh!” Bisik Youngmin tepat di telinga Sarah.
            Sarah membalikkan tubuhnya, “Lima menit lagi ma...”lalu kembali menarik selimut yang telah ditarik Youngmin.
            Youngmin kembali menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia kemudian menyetel jam weker yang ada di sebelah kasur Sarah agar cepat berbunyi dan memasukkannya ke dalam selimut Sarah.
            Satu menit berlalu tanpa ada perubahan, namun tiba-tiba....
            KRINGGGGGG!!!!!!!
            “AAAAAAAAHHHHHHHH!!!!!!!” Sarah kemudian bangkit dari kasurnya dan bergegas menjauh. “Mamaaaaaa..... ada binatang aneh di kasur Sarah, suara binatangnya berisik!!!!”
            Sesaat Sarah masih belum menyadari bahwa dikamarnya ada Youngmin, namun beberapa saat kemudian Sarah seperti menyadari sesuatu yang memang harusnya sudah disadarinya sejak tadi. Ia kemudian menghampiri Youngmin yang sekarang sedang mengambil jam weker dari balik selimutnya dan mematikannya.
            “Jadi kamu yang bikin aku....” Sarah menunjuk ke arah Youngmin namun kembali menyimpan jari telunjuknya dan langsung berlari mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi begitu dilihatnya jam weker yang dipegang Youngmin sudah menunjukkan pukul 06.02.
            Youngmin mengetuk pintu pintu kamar mandi di kamar sarah, “Aku tunggu sepuluh menit lagi dibawah, kalo gak turun juga kamu berangkat ke sekolah naik bus aja.”
            Sarah yang mendengar perkataan Youngmin dari dalam kamar mandi hanya diam. Otaknya masih sibuk bertanya-tanya kenapa hari ini Youngmin bisa ada di kamarnya dan kenapa mamanya tidak membangunkannya seperti biasa. Jawabannya baru ia dapatkan beberapa menit kemudian. Ia baru ingat bahwa mama dan papanya harus pergi ke Bandung dan tinggal disana untuk beberapa hari karena keadaan Neneknya yang sedang sakit sehingga orangtuanya terpaksa meminta Youngmin untuk membangunkannya dan mengantarkannya ke sekolah.
            Kurang dari sepuluh menit Sarah sudah sampai di lantai bawah rumahnya. Dapat dilihatnya Youngmin yang sedang menonton televisi di ruang keluarganya.
            “Jadi berangkat ke sekolah ga nih?” Tanya Sarah yang tiba-tiba muncul di depan Youngmin yang sedang menonton tv.
“Jadi lah.” Jawab Youngmin Singkat.
“Loh kamu bikin teh? Aku mau dong.” Sarah mengambil teh yang ada di depan Youngmin. Dengan semangat ia meminum teh tersebut namun sedetik kemudian ia memuntahkannya. “Astaga! Teh apaan nih, pahit begini!?”
“Aku kan gak suka manis.”
“Oh iya aku lupa.” Sarah menaurh gelas itu di tempat semula. 'Aku lupa kalau walaupun wajahnya Youngmin manis kayak kelinci tapi hatinya kasar bagai singa, makanya dia gak suka gula.' ucap Sarah dalam hati. Sarah kemudian melirik acara yang ditonton Youngmin, Spongebob Squarepants, yang otomatis langsung membuat Sarah cengar-cengir sendiri.
            Youngmin kemudian menatap sarah yang sedang menatapnya sambil cengar-cengir, “Kenapa cengar-cengir?”
            Sarah tersentak, “Emm.... Enggak kenapa-kenapa kok.” Sarah lalu mengalihkan pandangannya, “Jalan sekarang yuk, nanti telat nih.”
            Saat sedang berjalan ke arah luar rumah tiba-tiba Youngmin menyodorkan sesuatu kepadanya. “Nih helm! Pakai ya kalo kamu ga mau terbang kebawa angin!”
            Awalnya Sarah bingung dengan maksud perkataan Youngmin barusan namun setelah sebentar saja berada dalam boncengan motor Youngmin akhirnya Sarah menyadari maksud perkataan Youngmin barusan.
            “Youngmin.... Pelan-pelan aja bisa kan bawa motornya?  Aku takut jatuh nih!” Teriak sarah yang masih memegang besi belakang motor sebagai tempatnya berpegangan.
            “pegang aja perut aku kalau kamu gak mau jatuh!”
            BREEEMMMM!!!
            Youngmin kembali mempercepat laju motonya hingga akhirnya Sarah terpaksa memegang perut Youngmin agar tidak terjatuh. ‘Bodo amat deh gue harus mesra-mesraan begini sama Youngmin, yang penting gue selamat!!!’
            Kurang dari dua puluh menit kemudian mereka sampai di sekolah mereka dan hampir saja terlambat karena begitu mereka sampai gerbang sekolah sudah tertutup sepertiganya. Namun Sarah terkaget-kaget begitu melihat Youngmin tersenyum-senyum sendiri saat memarkir motornya. ‘Ih... nih orang agak-agak kali ya? Jadi merinding.’ Ungkap Sarah dalam hati dan langsung berlari ke kelasnya, meninggalkan Youngmin yang masih tersenyum-senyum sendiri.

@@@

“Sar, kamu hari ini berangkat bareng Youngmin ya?”
            Nara, Temang sebangku Sarah tiba-tiba menghampirinya saat ia sedang sibuk meminum jus jeruknya.
            “Sar, kamu benerang berangkat bareng Youngmin tadi pagi?” Tanya Nara sekali lagi begitu ia sadar bahwa pertanyaan pertamanya tidak akan dijawab.
            Sarah menggerlingkan matanya, “Emang apa masalahnya sih kalau aku berangkat bareng sama dia? Kan rumah aku sebelahan sama dia, boleh dong berangkat bareng.” Bela Sarah.
            “Bukan gitu, kamu tuh udah jadi bahan pembicaraan saru sekolah gara-gara tadi pagi kamu berangkat ke sekolah bareng Youngmin, aku takut kamu di apa-apain Sar.”
            Sarah hanya dapat terdiam. Ia mengerti benar apa yang dimaksudkan oleh teman terbaiknya itu. Masalah kecil seperti ini memang akan menjadi besar jika ada nama Youngmin yang tersangkut didalamnya dan itu sangat dipahami Sarah. Kehidupan pribadi Youngmin yang merupakan salah satu member sebuah boyband yang sedang naik daun memang sangat menarik untuk diperbincangkan. Apalagi jika berita kehidupan pribadi Youngmin disangkutkan dengannya, sudah pasti  para pencari berita di TV guling-gulingan dilantai saking senangnya karena mendapatkan berita HOT yang selama sebulah akan menjadi berita nomor satu.
            “Tenang aja Nar,” Ucapnya kemudian, “Aku gak akan diapa-apain kok, lagian tahun lalu kan udah aku bilang sama seluruh pers bahwa aku dan Youngmin Cuma sahabat dari kecil dan gak lebih dari itu.”
            Sarah kemudian terdiam dan menyerapi kata-kata yang barusan dikeluarkannya. ‘Apa benar aku dan Youngmin hanya teman masa kecil biasa?’

@@@

Sudah lima hari berturut-turut Sarah pergi ke sekolah dengan Youngmin, dan ia makin merasakan tatapan sinis orang-orang di sekitarnya yang benar-benar membuatnya risih. Tatapan itu seperti tatapan serigala buatnya. Nara berkali-kali mengingatkannya untuk menjauh dari Youngmin untuk ke selamatannya namun lagi-lagi nasihat teman terbaiknya itu diacuhkannya. Sarah bukannya tidak peduli dengan sekitarnya namun dirinya benar-benar merasa membutuhkan Youngmin untuk membangunkannya saat pagi dan menumpang motornya sampai sekolah.
            Siang itu di kantin Nara kembali menasihati Sarah agar menjauhi Youngmin.
            “Sar, aku tau kamu sama Youngmin itu emang deket banget kayak anak kembar, bahkan kalian udan mengenal satu sama lain dari kalian masih di perut ibu kalian, tapi tolong jauhin Youngmin untuk akhir-akhir ini aja.” Nara mencoba membujuk Sarah.
            “Aku tau kamu khawatir sama aku Nar, tapi kalau gak ada Youngmin aku bisa-bisa tiap hari telat ke sekolah,” Sarah menyeruput es Jeruknya, “Lagipula semua tau kok aku benar-benar gak ada apa-apa sama Youngmin.”
            Nara menarik nafas dalam-dalam. Sarah memang bukan orang yang gampang diberikan sarah ataupun nasihat namun setidaknya ia sudah mencoba untuk memperingatinya.
            Sore itu sarah terpaksa pulang sendiri karena Nara harus pegi kerumah neneknya yang berbeda arah dengan arah rumahnya. Selain itu ia juga bermaksud menyelesaikan PR-nya di perpustakaan sekolah. Sebelum pulang, Sarah masuk ke WC perempuan yang letaknya ada di bawah tangga utama. Ia berkaca sebentar sambil membereskan seragam dan rambutnya yang berantakan. Tiba-tiba didengarnya suara orang yang memasuki WC. Bukan hanya suara satu-dua orang, namun lebih. Tiba-tiba perasaan Sarah menjadi tidak enak.
            Sarah mencoba untuk membuka pintu WC yang dimasukinya namun tidak bisa. Ia mencoba memutar-mutar pegangan pintu itu namun tetap tidak bisa terbuka.
            “Siapa aja yang diluar tolong dooong!!!” Teriak Sarah sambil menggedor-gedor pintu tersebut.
            Bukannya mendapatkan bantuan Sarah malah mendengar suara tertawa dari luar. Suara itu seperti mentertawakannya.
            “Tolong dong, pintunya kekunci nih!!!” Teriak Sarah sekali lagi
            BRAKKK!!!
            Pintu WC yang Sarah masuki dihantam seseorang dari luar. Kini Sarah mengerti bahwa orang-orang diluar adalah orang-orang yang  yang telah menguncinya dari luar sehingga ia tidak bisa keluar.
            “Heh! Aku kasih peringatan ke kamu cuma sekali! Jauhi Youngmin, dia itu anggota boyband BOYFRIEND dan dia itu gak pantes sama kamu!!” Ucap seseorang dari luar.
            Sarah menggedor-gedor pintu itu sekali lagi sambil berteriak, “Maksud kamu apa? Aku gak ngerti! Youngmin tuh bukan siapa-siapa aku, kita Cuma teman.”
            “Kamu mau ngerti apa yang aku maksud?” Tanya orang itu lagi.
            Kemudian dalam sekejap tubuh sarah basah tersiram air dari atas. Bukan Cuma sekali tersiram namun sampai berkali-kali hingga ia terlihat seperti orang yang sedang berenang menggunakan seragam sekolah.
            “Itu baru peringatan awal tau, dengar baik-baik!!”
            Sarah mendengar langkah kaki yang menjauh. Ia masih tidak bisa berbicara. Ia benar-benar kaget dengan peristiwa yang barusan ia hadapi. Perlahan air matanya turun, membasahi pipi kemudian turun ke lantai. Perlu waktu cukup lama baginya sampai ia bisa menguasai dirinya dan berhenti menangis. Setelah berhenti menangis Ia mencoba berteriak-teriak meminta bantuan. Ia sudah mencoba mengambil handphonenya di kantung bajunya namun ternyata handphone itu mati karena ikut tersiram air tadi sehingga sekarang ia harus berteriak-teriak agar ada orang yang mendengarnya dan kemudian menolongnya.
            Sarah lelah berteriak-teriak dan kembali menangis. Ia dapat merasakan bahwa matahari sudah mulai tenggelam. Ia terisak-isak sendirian. Tiba-tiba otaknya menyalahkan Youngmin atas kejadian yang dialaminya. Di tengah-tengah isakan tangisnya tiba-tiba ia mendengar suara seseorang masuk ke WC. Sontak ia mencoba memukul-mukul pintu yang ada di depannya dan berteriak-teriak.
            “Siapa aja yang ada di luar tolooonng!! Saya kekunci di dalam...” Teriaknya dengan suara yang sudah hampir habis.
            Kemudian semua terjadi begitu cepat. Pintu yang sejak tadi menghalanginya keluar terbuka. Samar-samar dilihatnya seseorang yang mukanya amat familiar sedang menatapnya terkaget-kaget.
            “Astaga kamu kenapa?!” Tanya orang itu yang terlihat amat shock melihat kondisi Sarah.
            Sarah berjalan pelan menghampiri orang itu, “Aku... Kamu...Terima... Kasih...” kemudian ia terjatuh tepat kearah orang yang menolongnya tersebut.

to be continued...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar